Mpu Djeno sendiri juga mengaku setengah menyesal dengan perkembangan keris saat ini yang nama dan maknanya beragam sehingga sulit untuk dipakemkan. Keris Sabuk Inten, terang Mpu Djeno, hanya berbeda tipis dengan Keris Condong Campur atau Nogososro. Mpu Djeno mengatakan, jenis pamor yang multi tuah dan makna itu kemudian dipertegas dengan
Bicara tentang keris, tidak akan lepas dari identitas budaya masyarakat setempat yang melestarikannya. Kita mengenal Keris gaya Bali, Keris gaya Jawa Timur/Madura, Keris gaya Cirebonan, Keris gaya Jawa Mataraman (Surakarta dan Jogjakarta), Keris gaya Melayu (Sumatera, Sulawesi, Sumbawa), dan Keris gaya Lombok. Masing-masing memiliki karakteristik sendiri-sendiri apabila dibahas secara bentuk
Pamor ialah corak garisan, bulatan, lekukan, hirisan, picitan atau bintik yang terbentuk pada bilah mata keris. Corak ini terjadi akibat daripada campuran beberapa jenis besi pamor yang ditempa dan dilipat berkali-kali semasa proses penempaan. Pamor terbentuk apabilah besi yang mempunyai bahan nikel dilebur dan dicampur bersama besi lain.
Hawa aura energinya juga biasanya lebih halus dan lebih lembut. Berikut adalah Nama Nama Dapur Keris Luk 3 berdasarkan Pakem Jawa : Jangkung Pacar. Jangkung Mangkurat. Mahesa Nempuh. Mahesa Soka. Jangkung Segara Winotan (Mangku Negoro) Jangkung. Campur Bawur.
14. Pamor Keleng (tanpa pamor) Ada jenis tosan aji tertentu yang tidak menggunakan pamor, contohnya sebuah keris yang disebut keris keleng atau kelengan. Keris ini mengutamakan kualitas dari besi dan baja yang istimewa. Keris keleng termasuk dalam jajaran tosan aji langka yang diburu banyak kolektor.
Anggapan bahwa keris merupakan senjata tradisional khas Jawa memang tidak salah. Apalagi, keris yang berasal Bali sendiri merupakan jenis keris yang bermula dari Jawa. Keberadaan senjata ini di Bali dapat ditelusuri sejak kedatangan Kerajaan Majapahit yang berhasil menundukkan Pulau Bali. Seni menempa keris yang ada di Bali pun mulai ada saat
Pamor Badaela termasuk dalam kategori pamor tiban yang terletak pada bagian sor-soran bilah Keris. Pamor ini dianggap memiliki makna yang kurang menguntungkan bagi pemiliknya, karena diyakini dapat membawa nasib sial yang seringkali berujung pada tindakan melemparkan Keris ke sungai oleh pemiliknya. 5. Pamor Batu Lapak
Nama pamor sangat beragam sesuai bentuk dan kemiripannya dengan alam dan berbagai benda atau mahluk hidup yang ada, sebagai contoh: Pamor Beras Wutah, Pamor Sodo Sakler, Pamor Blarak Ngirid, Pamor Udan Mas, Pamor Rojo Gundolo dan masih banyak yang lainnya. Ada beberapa jenis pamor yang memiliki tuah kurang baik, antara lain: - Pamor Satrio Wirang
O1Jgr.